[PARIS] Setelah tampil mempesona lewat konsernya
di Indonesia, November 2011 lalu, tahun ini Anggun kembali membuat gebrakan
baru. Penyanyi berdarah Indonesia yang kini resmi menjadi warga negara Prancis,
akan tampil dalam Eurovision Song Contest 2012, di Baku, Azerbaijan.
Sebagai penyanyi yang sudah malang-melintang di industri musik dunia, Anggun
dipercaya oleh warga dan pemerintah Prancis, untuk maju dalam kontes
Eurovision, yang sudah berlangsung untuk ke-57 kalinya. Nantinya, Anggun akan
bersaing dengan penyanyi dan pencipta lagu dari 40 negara di Eropa.
Terpilihnya Anggun sebagai duta Prancis, tentu saja sebuah kebanggaan sekaligus
tanggungjawab yang besar. Prestasi Anggun yang sudah dikenal luas, di daratan
Eropa, lewat album Snow On The Sahara, menjadi latar belakang pemerintah Prancis
memilih Anggun. Maklum saja, album yang dirilis di 33 negara ini tercatat
sebagai album terlaris. Bahkan lewat album Snow On The Sahara, penyanyi
berkulit sawo matang ini mendapat nominasi penghargaan "Victories de la
Musique", oleh French Music Awards.
Eurovision Song Contest adalah ajang kompetisi musik, paling bergengsi di
Eropa. Setiap tahunnya, lebih dari 40 negara di Eropa, mengirimkan wakilnya
untuk berlaga di kontes. Sebut saja negara Belgia, Italia, Bulgaria, Denmark, Prancis,
Swedia, Serbia, Canada, Jerman, dan Inggris yang tidak pernah absen mengirimkan
penyanyi ke ajang Eurovision. Lewat ajang bergensi ini juga, penyanyi seperti
Celine Dion dan ABBA tercetak.
"Rasanya aku bangga sekali, dipercaya mewakili Prancis. Namun di lain
pihak, aku juga merasa tidak nyaman, karena setiap kali keluar rumah, mata
semua orang memandang penuh harap padaku. Mata mereka seolah-olah berbicara
bahwa aku harus menang di kompetisi Eurovision," papar Anggun dalam
wawancara via skype, bersama SP, di Jakarta, akhir pekan lalu.
Dalam kontes ini, Anggun akan menyanyikan lagu berjudul Echo (You And I). Lagu
yang dinyanyikan dalam dua versi, yakni Prancis dan Inggris, diproduseri oleh
musisi kenamaan Prancis, William Rousseau dan Jean Pierre Pilot. Untuk lagu
ini, Anggun juga terlibat dalam penulisan lirik. Sementara mix engineernya
dipercayakan kepada Veronica Ferraro, musisi yang kerap berkolaborasi dengan
David Guetta. Lagu Echo yang akan dibawakan mendatang, akan kental dengan
komposisi musik yang catchy, modern, dengan elemen musik rock up beat tempo.
Harapan Anggun, lewat ajang ini, ia bisa membuat Prancis bangga. Telebih lagi,
gelar kemenangan dalam ajang Eurovision yang diterakhir diterima Prancis adalah
tahun 1977.
"Aku akan menjadi diriku sendiri. Biasanya dengan menjadi diri sendiri dan
tampil apa adanya, gelar kemenangan justru bisa diraih. Jadi sekarang aku
mohon, semua masyarakat Prancis dan Indonesia menyumpahi aku agar menang,"
tambah pelantun tembang Tua -Tua Keladi.
Selain Anggun, beberapa peserta Eurovision juga pasti tengah deg-degan menunggu
hari H. Pesaing berat yang kini sudah masuk dalam jajaran finalis, bersama
dengan Anggun, adalah Pastora Soler yang mewakili negara Spanyol. Tidak hanya
negara Spanyol, wakil dari Jerman juga menjadi kandidat kuat dalam
memperebutkan tahta kemenangan.
"Buat aku menang atau kalah itu urusan Tuhan. Aku lebih memandang ajang
ini sebagai tempat pertemuan kami para musisi. Di ajang bergengsi ini, aku bisa
mengenal orang-orang baru dan belajar banyak hal dari mereka. Bila nanti aku
membawa pulang kemenangan, itu adalah sebuah hadiah dari Yang Maha Kuasa,"
paparnya.
Terkait dengan karier Anggun di dunia musik, sudah terlalu banyak prestasi yang
ia torehkan. Di Italia, album Anggun sukses meraih double platinum. Sementara
di Amerika Serikat, ia masuk dalam The Billboard Heat Seekers Album Charts Top
20. Di Prancis, Anggun baru saja mendapatkan penghargaan Diamond Export Award
di MIDEM, atas prestasinya sebagai artis yang paling banyak mengekspor album ke
luar negara Prancis.
Link : http://www.suarapembaruan.com//home/anggun-wakili-prancis-di-kompetisi-nyanyi-eropa/18217
Tidak ada komentar:
Posting Komentar